宁德时代是用业绩指标来衡定股权激励条件。但实际上，公司的经营风险时刻影

CATL menggunakan indikator kinerja untuk menentukan kondisi insentif ekuitas. Namun pada kenyataannya, risiko operasi perusahaan selalu mempengaruhi perubahan kinerja, dan perusahaan harus mempertimbangkan secara komprehensif perubahan risiko untuk mengukur kinerja manajer. Seperti yang terlihat dari tabel di atas, risiko operasi perusahaan terus meningkat, tingkat perputaran piutang menurun dari tahun ke tahun, tingkat perputaran persediaan menurun dari tahun ke tahun, dan tingkat perputaran total aset juga menurun. tidak menguntungkan. Manajer perusahaan harus memperhatikan efisiensi manajemen aset secara keseluruhan, tetapi ini tidak tercermin dalam rencana insentif ini. Rencana insentif tidak mempertimbangkan dampak perubahan risiko pada perusahaan, yang menyederhanakan tanggung jawab manajer. Oleh karena itu, perusahaan harus secara wajar dan tepat mengadopsi metode penilaian komprehensif keuangan, secara komprehensif mempertimbangkan empat aspek kemampuan pertumbuhan, profitabilitas, solvabilitas dan kemampuan operasi aset, dan merumuskan rencana insentif ekuitas yang wajar.

Era sembilan menggunakan indikator prestasi untuk menyeimbangkan kondisi istintif equity. Tapi kenyataannya, risiko operasional perusahaan selalu mempengaruhi perubahan prestasi perusahaan harus mempertimbangkan perubahan risiko untuk mengukur prestasi manajer. Seperti yang dapat dilihat dari tabel di atas, risiko operasi perusahaan meningkat, tingkat penghasilan rekening yang dapat diterima berkurang tahun demi tahun, tingkat penghasilan inventaris berkurang tahun demi tahun, dan tingkat penghasilan total aset juga berkurang, menunjukkan bahwa indikator utama kapasitas operasi aset ini menjadi semakin tidak favorable. Manajer perusahaan seharusnya memperhatikan efisiensi komprensif manajemen aset, tapi itu tidak terrefleksi dalam skema insentif ini. Impak perubahan resiko pada perusahaan tidak dianggap dalam skema insentif, yang menyempitkan tanggung jawab manajer. Oleh karena itu, perusahaan seharusnya secara layak dan sesuai mengadopsi metode skor keuangan komprensif, dan secara layak membentuk rencana insentif equity dari empat aspek kemampuan pertumbuhan, keuntungan, solvensi dan kemampuan operasi aset.

Era Ningde adalah penggunaan indikator kinerja untuk menyeimbangkan kondisi insentif ekuitas. Namun pada kenyataannya, risiko bisnis perusahaan selalu mempengaruhi perubahan kinerja, perusahaan harus mempertimbangkan perubahan risiko untuk mengukur kinerja manajer. Seperti yang dapat dilihat dari tabel di atas, risiko operasi perusahaan terus meningkat, tingkat perputaran piutang menurun dari tahun ke tahun, tingkat perputaran persediaan menurun dari tahun ke tahun, sementara tingkat perputaran aset total juga menurun, menunjukkan bahwa indikator kapasitas operasi aset utama ini semakin tidak menguntungkan. Manajer perusahaan harus memperhatikan efisiensi manajemen aset yang komprehensif, tetapi skema insentif ini tidak tercermin. Insentif tidak memperhitungkan dampak perubahan risiko pada perusahaan dan menyederhanakan tanggung jawab manajer. Oleh karena itu, perusahaan harus secara wajar dan tepat mengadopsi metode penilaian komprehensif keuangan, dari kapasitas pertumbuhan, profitabilitas, solvabilitas dan kapasitas operasi aset empat aspek pertimbangan komprehensif, perumusan program insentif ekuitas yang wajar.